Oleh: Bangun Lubis
Janganlah malas, hanya karena sudah menjadi orang beriman. Sebab orang-orang yang beriman itu, selalu rajin dan bergegas untuk menuju kemenangan.
Orang yang benar-benar beriman kepada Allah, sudah pasti akan bangun pagi, sebab ia punya janji pada nuraninya sendiri untuk menghadap Allah untuk menunaikan shalat Subuh. Sebelum ayam berkokok membelah kesunyian di akhir malam, sebelum burung-burung berkicau dan meninggalkan sarang, sebelum matahari memperlihatkan wajahnya di ufuk timur, orang yang beriman akan bangun terlebih dahulu.
Ia berwudlu untuk menyucikan bagian-bagian penting dari tubuhnya. Ini dilakukan dengan niat karena Allah menyucikan jasmani dengan dasar kesadaran rohani, lahir, dan batin menjadi kesatuan yang utuh.
Kemudian shalat Subuh dilaksanakan. Shalat yang khusyuk akan melonggarkan seluruh cakrawala rohani, sehingga napas kehidupan akan terasa indah dan menyegarkan, seperti segarnya udara pagi. Sesudah shalat Subuh, dengan hati dan pikiran yang mantap ia siap menghadapi tuntutan hidup dengan bibir dan jiwa yang tersenyum.
Bukankah pepatah mengatakan: siapa yang sanggup tersenyum di pagi hari ia akan tersenyum sepanjang hari. Segenap gerakan, olah pikir, dan kucuran keringat akan menjadi bagian dari senyuman. Itulah vitalitas yang bisa ditimba dari hikmah bangun pagi dan shalat Subuh. Nabi Muhammad saw pernah bersabda, ''Apabila kamu selesai mengerjakan shalat fajar (Subuh), maka janganlah kamu tidur (lantaran malas untuk mencari rezekimu).'' (HR Thabarani)
Malas adalah penyakit yang sangat membahayakan, karena membuat orang suka melalaikan tugas hidupnya. Padahal, hidup ini adalah perjuangan mengisi umur dengan amal saleh. Kemalasan dan kelalaian akan mengakibatkan kerugian teramat besar.
Seorang Mukmin yang sehat rohani dan jasmaninya tak boleh menjadi beban bagi orang lain. Malas, lalai, serta tidak rajin bekerja, harus diperangi dengan sikap dan semangat yang kuat untuk berbakti kepada Allah. Karena, Allah menyenangi orang yang senang beramal dan bekerja keras.
Orang yang bersemangat dalam bekerja berarti menyelaraskan diri dengan perintah Allah. Dengan demikian, hikmah shalat Subuh yang dikerjakan tepat waktu, dan anjuran Rasulullah saw untuk tidak tidur lagi sesudah subuh, menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai kerja keras. Dengan shalat Subuh, setiap Mukmin bisa memetik semangat sebagaimana semangat hidupnya Rasulullah SAW.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar