Rabu, 17 Februari 2016

Teman




Oleh: Bangun Lubis

Fridlander, Ilmuwan Sosiologi, mengartikan bahwa manusia dalam pergaulan sehari-hari membutuhkan orang lain. Istilah ilmu sosial adalah ‘hidup bersama’ (berkawan/berteman). Seseorang berinteraksi (berhubungan-saling tergantung) antara seseorang dengan orang lainnya dalam memenuhi kehidupannya.

Maka tidaklah mungkin, seorang diri dijalani kehidupan ini. Walaupun terlihat bahwa seorang yang berlimpah materi, diliputi oleh kecukupan, kaya-raya,  namun tanpa ada teman, sebagai orang pendamping maka hidup tiada berguna dan penuh kehampaan. Kodratnya memang pastilah hidup membutuhkan orang lain menemani dan karena membutuhkan bantuannya.

Dari orang lain, yang kita istilahkan sebagai ‘teman’ dalam kehidupan bersama dalam lingkungan sehari-hari itu, akan terpenuhilah kebutuhan kasih dan sayang, terbutuhilah perhatian. Tat kala kita terperosok ke dalam suatu masalah, maka perhatian orang lain amatlah dibutuhkan.

Teman atau kawan akan membantu meredakan kepedihan hati kita, tat kala hati diliputi kegoncangan akibat himpitan persoalan yang datang silih berganti menimpa kita. Ujian dan cobaan yang dialmi oleh insan di dunia ini tentulah membutuhkan petunjuk dari sahabat sehingga jalan pun bisa ditempuh dan kemudian keluar dari segala macam cobaan itu.

 Sahabat memiliki pengaruh yang besar sekali dalam hdup. Rasulullah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).  Makna hadits ini adalah seseorang akan berbicara dan berperilaku seperti kebiasaan kawannya. Karena itu Rasulullah mengingatkan;’ agar kita cermat dalam memilih teman. Kita harus kenali kualitas beragama dan akhlaknya,  bertemanlah dengan orang yang shalih.”  Begitu kuatnya makna dalam pertemanan.

 Itulah pula yang membuat kita untuk tidak  mengabaikan arti persahabatan atau bantuan orang lain. Sebab, teman, sahabat dan kawan dalam hidup bersama di bumi ini sebagaimana hidup sehari-hari yang kita jalani, tiaklah terlepas dari kehadiran orang lain untuk  hadir dalam mengisi berbagai  kepentingan dalam sendi kehidupan kita. Kata Rasulullah;” Katakan bahwa engkau menyangi teman atau sahabat mu itu. Katakan engkau mencintainya. Maka Allah akan mencntai mu (kalian).”(HR.
Ahmad dari Anas bin Malik).(*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar