Selasa, 17 Juli 2012

renungan



Kesulitan itu Akan Berlalu

Oleh :. Bangun. Lubis


Sering sudah kita mendengar – begitu banyak orang – mengeluh mengenai kegalauan jiwanya. Mereka tertekan, merasa tertindas, hidup seperti tak bermakna bahkan hilang harapan dan asanya. Kegelisahan demi kegelisahan muncul setiap waktu tanpa henti. Lebih parah lagi, mereka merasakan seolah-olah ajal akan datang menjemput dalam setiap detik nafasnya. Hilang sudah harapan.  Mucul prustasi dan hidup bergelut dengan ketakutan dan kegalauan yang demikian dahsyat.
            Tetapi mereka lupa, bahwa sesungguhnya pikiran itu tak boleh sekerdil itu. Sebab ada sebuah kekatan besar yaitu Allah yang menjadi tumpuan dan tempat mengadu serta berlindung  dari seluruh kesusahaan yang menggeluti jiwa. Kita dapat membaca Firman Allah dalam AlQur’an surat Al Fatihah (3) –Allah Maha Pemurah dan Maha Penyayang..

            Sikap ini lah yang ang perlu kita percaya dan yakini bahwa Allah adalah satu-satunya tempat mengadu, Karen ada Allah yang maha pengasih, maha pemurah dan maha penyayang. Kepada Allah  tempat meminta agar diberikan jalan yang lurus dan karunia serta nikmatnya. Dan tentunya haruslah bersabar sebagaimana bunyi firman Allah dalam Al Qur’an  ayat 5 pada (Surat Al Anfaal)……Sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang sabar.” 
Ayat ini menerangkan bahwa kesabaran terhadap datangnya ujian kepada diri ummat manusia,  merupakan sebuah kebaikan yang membawa manfaat dari Allah. Dan Allah akan melindungi bila kita bersabar dalam menghadapi apapun cobaan yang datang. Dari ayat ini sebuah jaminan dari Allah, harusnya makin menguatkan iman di jiwa kita..
Dalam Sabda Rasulullah SAW : Tidakah seorang mukmin ditimpa kesedihan, nestapa, bencana, derita, penyakit, hingga duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya.”.
Firman Allah : Maka, Allah adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang. (QS Ath Thur : 48)
Ini merupakan jaminan Allah atas pertolonganNya kepada ummatnya, Lntas kenapa diantara kita masih saja ragu terhadap adanya suatu saat yang muncul dalam bentuk pertolongan Allah. Mengapa lagi harus khawatir dan merasa takut. Sementara ketakutan yang muncul pada diri kita itu, adalah perbuatan setan atau hanya bayangan yang datang dari pikiran kita yang kurang percaya kepada ridho Allah. Kita takut sekali tidak ada jalan keluar dari kesusahaan itu, padahal pertolongan Allah itu akan datang , sebagaimana juga pertolongan itu datang kepada ummat sebelum kamu: Hasbunallah Wa ni’al Wakil.
Lalu Allah pun berfirman;  Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar: (QS. At Thalaq :2). Firman Allah ini, sudah jelas memberikan pengertian, bahwa rahmat Allah selalu akan menyertai mereka yang sabar dan bertawakal hanya kepada Allah. Ini janji Allah. Lantas kenapa harus bersedih dan putus asa, bahkan  terjerumus kepada jurang kenistaan dan ketakutan yang terus membelenggu hati dan jiwa mausia.
Duhai insan yang hanya menggantungkan jiwa dan raganya kepada Allah semata, jauhilah angan-angan yang membuatmu terlena. Songsonglah cahaya fajar yang akan datang menerangi hatimu.Bila persoalan sudah kritis, maka tunggulah jalan keluarnya akan datang. Demikian Aid Al Qarni, dalam bukunya La Tahzan
Seorang anak manusia, ditengah malam merintih, mengaduh atas penderitaan yang dialaminya. Sebenanrnya ia tidaklah sendirian pada malam itu yang dilputi kesedihan hingga meneteskan airmata merenungi nasibnya. Puluhan, bahkan ribuan orang setiap malam tak dapat tidur, dan merintih meneteskan airmata merenungi nasibnya yang kurang beruntung.
Sesungguhnya, yang mereka dapatkan hanya kesedihan itu sendiri. Berhenti dari segala aktivtas. Hidup dalam kesendirian, merasa bahwa dunia ini amatlah sempitnya.   Bahkan dalam kegalauan itu, tak jarang orang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Seatu perbuatan yang amat bodoh tentunya.  Alangkah meruginya bila sampai itu terjadi.
Membiarkan masa depan yang masih gaib itu bermain-main di pikiranmu, justru akan membuatmu semakin larut di dalamnya, dan kesusahan akan semakin menyiksamu. Kareanya, dunhai sahabat, menajuhlah dari  segala bentuk ramalan yang hanya diketahui Allah semata. Jangan terlena dengan ketidak jelasan, yang Allah Rabb lah yang maha tahu atas semua itu.  Esok adalah ghoib, dan serahkan hanya semata kepada Allah, karena Ia akan mengeluarkanmu dari kungkungan persoalan. Yakinilah. Bahwa kesusahan itu akan berlalu.(*)






                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar