Kesulitan
itu Akan Berlalu
Oleh :.
Bangun. Lubis
Sering sudah kita mendengar – begitu
banyak orang – mengeluh mengenai kegalauan jiwanya. Mereka tertekan, merasa
tertindas, hidup seperti tak bermakna bahkan hilang harapan dan asanya.
Kegelisahan demi kegelisahan muncul setiap waktu tanpa henti. Lebih parah lagi,
mereka merasakan seolah-olah ajal akan datang menjemput dalam setiap detik
nafasnya. Hilang sudah harapan. Mucul prustasi
dan hidup bergelut dengan ketakutan dan kegalauan yang demikian dahsyat.
Tetapi
mereka lupa, bahwa sesungguhnya pikiran itu tak boleh sekerdil itu. Sebab ada sebuah
kekatan besar yaitu Allah yang menjadi tumpuan dan tempat mengadu serta berlindung
dari seluruh kesusahaan yang menggeluti
jiwa. Kita dapat membaca Firman Allah dalam AlQur’an surat Al Fatihah (3) –Allah Maha Pemurah dan
Maha Penyayang..
Sikap
ini lah yang ang perlu kita percaya dan yakini bahwa Allah adalah satu-satunya
tempat mengadu, Karen ada Allah yang maha pengasih, maha pemurah dan maha
penyayang. Kepada Allah tempat meminta
agar diberikan jalan yang lurus dan karunia serta nikmatnya. Dan tentunya
haruslah bersabar sebagaimana bunyi firman Allah dalam Al Qur’an ayat 5 pada (Surat Al Anfaal)……Sesungguhnya
Allah berserta orang-orang yang sabar.”
Ayat ini menerangkan bahwa
kesabaran terhadap datangnya ujian kepada diri ummat manusia, merupakan sebuah kebaikan yang membawa manfaat
dari Allah. Dan Allah akan melindungi bila kita bersabar dalam menghadapi
apapun cobaan yang datang. Dari ayat ini sebuah jaminan dari Allah, harusnya makin
menguatkan iman di jiwa kita..
Dalam Sabda Rasulullah SAW
: Tidakah seorang mukmin ditimpa kesedihan, nestapa, bencana, derita, penyakit,
hingga duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan mengampuni
kesalahan-kesalahannya.”.
Firman Allah : Maka, Allah
adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para
penyayang. (QS Ath Thur : 48)
Ini merupakan jaminan Allah
atas pertolonganNya kepada ummatnya, Lntas kenapa diantara kita masih saja ragu
terhadap adanya suatu saat yang muncul dalam bentuk pertolongan Allah. Mengapa
lagi harus khawatir dan merasa takut. Sementara ketakutan yang muncul pada diri
kita itu, adalah perbuatan setan atau hanya bayangan yang datang dari pikiran kita
yang kurang percaya kepada ridho Allah. Kita takut sekali tidak ada jalan
keluar dari kesusahaan itu, padahal pertolongan Allah itu akan datang ,
sebagaimana juga pertolongan itu datang kepada ummat sebelum kamu: Hasbunallah Wa
ni’al Wakil.
Lalu Allah pun
berfirman; Barangsiapa yang bertakwa
kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar: (QS. At Thalaq
:2). Firman Allah ini, sudah jelas memberikan pengertian, bahwa rahmat Allah
selalu akan menyertai mereka yang sabar dan bertawakal hanya kepada Allah. Ini
janji Allah. Lantas kenapa harus bersedih dan putus asa, bahkan terjerumus kepada jurang kenistaan dan
ketakutan yang terus membelenggu hati dan jiwa mausia.
Duhai insan yang hanya
menggantungkan jiwa dan raganya kepada Allah semata, jauhilah angan-angan yang
membuatmu terlena. Songsonglah cahaya fajar yang akan datang menerangi
hatimu.Bila persoalan sudah kritis, maka tunggulah jalan keluarnya akan datang.
Demikian Aid Al Qarni, dalam bukunya La Tahzan
Seorang anak manusia, ditengah
malam merintih, mengaduh atas penderitaan yang dialaminya. Sebenanrnya ia
tidaklah sendirian pada malam itu yang dilputi kesedihan hingga meneteskan
airmata merenungi nasibnya. Puluhan, bahkan ribuan orang setiap malam tak dapat
tidur, dan merintih meneteskan airmata merenungi nasibnya yang kurang
beruntung.
Sesungguhnya, yang mereka
dapatkan hanya kesedihan itu sendiri. Berhenti dari segala aktivtas. Hidup
dalam kesendirian, merasa bahwa dunia ini amatlah sempitnya. Bahkan
dalam kegalauan itu, tak jarang orang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Seatu perbuatan yang amat bodoh tentunya. Alangkah meruginya bila sampai itu terjadi.
Membiarkan masa depan yang
masih gaib itu bermain-main di pikiranmu, justru akan membuatmu semakin larut
di dalamnya, dan kesusahan akan semakin menyiksamu. Kareanya, dunhai sahabat, menajuhlah
dari segala bentuk ramalan yang hanya
diketahui Allah semata. Jangan terlena dengan ketidak jelasan, yang Allah Rabb lah
yang maha tahu atas semua itu. Esok
adalah ghoib, dan serahkan hanya semata kepada Allah, karena Ia akan
mengeluarkanmu dari kungkungan persoalan. Yakinilah. Bahwa kesusahan itu akan
berlalu.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar